Beberapa waktu lalu pengumuman kelulusan SMA sudah diumumkan. Banyak yang lulus tetapi ada juga yang tidak lulus. Beberapa orang yang lulus memiliki keinginan untuk bekerja atau melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Apabila akan memasuki perguruan tinggi, mereka akan merubah status “pelajar” menjadi “mahasiswa”. Pada tahap awal menjadi mahasiswa, banyak yang belum terbiasa karena mereka masih memasuki tahap transisi dari dunia SMA ke dunia Kampus.
Penggolongan remaja menurut Thornburg (dalam Dariyo, 2004) terbagi 3 tahap, yaitu (a) remaja awal (usia 13-14 tahun), (b) remaja tengah (usia 15-17 tahun) dan (c) remaja akhir (usia 18-21 tahun). Masa remaja awal, umumnya individu telah memasuki pendidikan di bangku sekolah menengah tingkat pertama (SMP), sedangkan masa remaja tengah, individu sudah duduk di sekolah menengah atas (SMA). Kemudian, mereka yang tergolong remaja akhir, umumnya sudah memasuki dunia perguruan tinggi atau lulus SMA dan mungkin sudah bekerja. Mahasiswa masuk ke dalam tahap masa remaja akhir.
Hurlock (1994) menyebutkan beberapa tugas perkembangan remaja, antara lain :
a.Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
b.Mencapai peran sosial pria dan wanita
c.Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
d.Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
e.Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan dewasa sekitarnya
f.Mempersiapkan karir ekonomi
g.Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis ebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideology
Referensi : Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan remaja. Bogor : Ghalia Indonesia.
Hurlock, E.B. (1994). Psikologi perkembangan (edisi ke-5). Jakarta : Erlangga.
Kita sering sekali mendengar tentang kepribadian manusia ekstrovert dan introvert, tapi sebenarnya apa sih kepribadian ekstrovert dan introvert itu?
Jung (dalam Suryabrata, 2003) mengemukakan beberapa ciri dari kepribadian ekstrovert-introvert sebagai berikut :
a.Orang yang ekstrovert terutama dipengaruhi oleh dunia objektif, yaitu dunia di luar dirinya. Orientasi terutama tertuju ke luar; pikiran, perasaan, serta tindakannya terutama ditentukan oleh lingkungannya baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial. Orang yang ekstrovert bersikap positif terhadap masyarakatnya, hatinya terbuka, mudah bergaul, hubungan dengan orang lain lancar.
b.Orang yang introvert terutama dipengaruhi oleh dunia subjektif, yaitu dunia di dalam dirinya sendiri. Orientasinya terutama tertuju ke dalam; pikiran, perasaan serta tindakannya terutama ditentukan oleh faktor-faktor subjektif. Penyesuaiannya dengan dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain dan kurang dapat menarik orang lain.
Referensi: Suryabrata, S. (2003). Psikologi kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah internet. Internet digunakan sebagai media bagi siapapun, kapanpun dan dimanapun untuk memperoleh atau mengakses informasi apapun dengan mudah dan cepat. Hanya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan, pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukan.
Internet tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga bisa memberikan kerugian bagi penggunanya apabila tidak digunakan secara bijak. Salah satu permasalahan dari penggunaan internet yang menjadi sorotan para ahli psikologi adalah mengenai internet addiction (kecanduan internet). Sebagai sebuah topik kajian yang relatif baru, istilah internet addiction memperoleh tanggapan yang serius serius dari kalangan akademik setelah istilah tersebut dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun 1996 (Young, 1999).
Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young.
Young membagi kecanduan internet kedalam 5 kategori, yaitu :
a.Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif
b.Cyber-relationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber
c.Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino)
d.Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif
e.Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).
Referensi :
Young, K.S. (1996). Internet addiction : The emergence of a new clinical disorder. Published in CyberPsychology and Behavior, Vol. 1 No. 3., pages 237-244
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Hal ini bisa dikatakan karena diantara makhluk Tuhan lainnya, hanya manusia yang di berikan akal pikiran. Manusia dapat mensyukuri apa yang diberikan oleh Tuhan. Cara manusia yang baik untuk mensyukurinya dengan cara belajar segala hal dengan baik dan mengembangkan segala potensi diri dalam dirinya. Setelah itu manusia dapat membuat sesuatu yang dapat bermanfaat untuk orang lain dan lingkungan disekitarnya. Contohnya seperti adanya lampu, mesin-mesin (mesin jahit, mesin uap, dll), telepon, pesawat, komputer, internet, sampai situs-situs jejaring sosial yang sedang marak belakangan ini. Sesuatu yang dibuat oleh manusia itu biasanya dapat mendatangkan menfaat bagi orang lain.
Dewasa ini, perkembangan teknologi selalu berperan di hampir seluruh kegiatan dalam kehidupan manusia. Barang seperti komputer sampai palmtop, handphone, televisi, elevator, sampai robot yang dapat mengerjakan pekerjaan manusia itu memakai komputerisasi. Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa menggunakan gadget-gadget canggih tersebut, tetapi anak-anak juga bisa menggunakannya. Tidak hanya seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi saja yang mampu memakai barang-barang tersebut, tetapi orang awampun bisa. Itu semua tergantung dari tujuan yang diinginkan oleh orang yang bersangkutan. Tujuan seperti dalam hal komunikasi, edukasi, bahkan hiburan sekalipun bisa didapat dari teknologi komputer yang cerdas ini.
Hadirnya komputer yang cerdas yang sudah disebutkan diatas dapat membawa keuntungan bagi manusia. Beberapa keuntungan-keuntungannya antara lain :
1)Memudahkan manusia untuk mencapai tujuannya
2)Tidak memerlukan biaya yang banyak atau lebih murah
3)Efesiensi waktu atau lebih cepat
4)Dapat menyimpan data yang bersifat permanen dan dapat didokumentasikan kembali.
Keuntungan-keuntungan tersebut dapat dijelaskan dengan sebuah contoh kasus di bawah ini:
“seorang anak bernama Febry yang bekerja di Jakarta. Dulu apabila ada seorang anak yang bekerja di luar kota dan ingin mengobrol serta bertemu dengan ibunya yang yang berada di kampung halaman maka dia harus pulang kampung. Tetapi, sekarang Febry bisa mengobrol dan bahkan ‘bertemu’ dengan ibunya hanya dengan mengambil telepon atau handphone maka dia sudah bisa mengobrol dengan ibunya (keuntungan 1). Bahkan dengan kecanggihan teknologi saat ini, dengan handphone seseorang juga sudah bisa sama-sama melihat wajah atau keadaan dari si lawan bicara di telepon (video call). Febry juga tidak perlu mengeluarkan uang yang lebih besar untuk pulang ke kampung halaman (keuntungan 2). Selain itu, Febry juga bisa menghemat waktu karena apabila dia pulang ke kampung halamannya maka memakan waktu berjam-jam (keuntungan 1). Selain itu, Febry tidak hanya dapat menyimpan nomor telepon ibunya tetapi nomor-nomor saudaranya yang lain atau nomor-nomor temannya yang tidak mungkin di hapal semua oleh Febry (keuntungan 4).”
Selain keuntungan, komputer yang cerdas juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain :
1)Terbatas hanya pada program yang telah di set dalam komputer itu sendiri. Contohnya seperti apabila kita ingin memakai handphone untuk video call sedangkan di dalam handphone tersebut tidak ada fasilitas video call, maka kita harus mengganti handphone kita dengan handphone yang mempunyai fasilitas yang kita inginkan.
2)Memori terbatas. Contohnya seperti menyimpan data di komputer atau handphone. Apabila memori tidak cukup maka tidak dapat menyimpan data.
3)Hanya bisa digunakan untuk tujuan tertentu saja. Contohnya seperti apabila mau membuat gambar tidak akan bisa menggunakan program SPSS tetapi dengan program lain seperti AUTO CAD.
Tetapi dengan adanya komputer yang cerdas biasanya dapat membuat manusia menjadi malas. Hal ini bisa diambil dari contoh dengan adanya robot yang bisa melakukan pekerjaan rumah layaknya manusia. Komputer yang cerdas juga dapat membuat manusia menjadi makhluk yang lebih individual dan susah untuk bersosialisi. Hal ini bisa dilihat dari adanya telepon atau handphone, bahkan internet.
Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa komputer secerdas apapun tidak dapat menggantikan manusia karena kecerdasan manusia itu masih bisa dikembangkan atau tidak terbatas. Selain itu, kecerdasan komputer juga dibuat dan dikendalikan oleh manusia, maka sudah bisa dipastikan bahwa manusialah yang lebih pintar daripada komputer. Maka, kita boleh saja menggunakan kecerdasan komputer dalam kegiatan sehari-hari kita, tetapi dalam batasan yang wajar dan menggunakannya dengan bijak. Apabila kita sudah melewati batas dan tidak bijak dalam menggunakannya maka akan berdampak negatif untuk diri kita sendiri.