Selasa, 18 Mei 2010

Mahasiswa=Remaja Akhir

Beberapa waktu lalu pengumuman kelulusan SMA sudah diumumkan. Banyak yang lulus tetapi ada juga yang tidak lulus. Beberapa orang yang lulus memiliki keinginan untuk bekerja atau melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Apabila akan memasuki perguruan tinggi, mereka akan merubah status “pelajar” menjadi “mahasiswa”. Pada tahap awal menjadi mahasiswa, banyak yang belum terbiasa karena mereka masih memasuki tahap transisi dari dunia SMA ke dunia Kampus.

Penggolongan remaja menurut Thornburg (dalam Dariyo, 2004) terbagi 3 tahap, yaitu (a) remaja awal (usia 13-14 tahun), (b) remaja tengah (usia 15-17 tahun) dan (c) remaja akhir (usia 18-21 tahun). Masa remaja awal, umumnya individu telah memasuki pendidikan di bangku sekolah menengah tingkat pertama (SMP), sedangkan masa remaja tengah, individu sudah duduk di sekolah menengah atas (SMA). Kemudian, mereka yang tergolong remaja akhir, umumnya sudah memasuki dunia perguruan tinggi atau lulus SMA dan mungkin sudah bekerja. Mahasiswa masuk ke dalam tahap masa remaja akhir.

Hurlock (1994) menyebutkan beberapa tugas perkembangan remaja, antara lain :

a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita

b. Mencapai peran sosial pria dan wanita

c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif

d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab

e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan dewasa sekitarnya

f. Mempersiapkan karir ekonomi

g. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis ebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideology

Referensi : Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan remaja. Bogor : Ghalia Indonesia.

Hurlock, E.B. (1994). Psikologi perkembangan (edisi ke-5). Jakarta : Erlangga.

Ekstrovert-Introvert

Kita sering sekali mendengar tentang kepribadian manusia ekstrovert dan introvert, tapi sebenarnya apa sih kepribadian ekstrovert dan introvert itu?

Jung (dalam Suryabrata, 2003) mengemukakan beberapa ciri dari kepribadian ekstrovert-introvert sebagai berikut :

a. Orang yang ekstrovert terutama dipengaruhi oleh dunia objektif, yaitu dunia di luar dirinya. Orientasi terutama tertuju ke luar; pikiran, perasaan, serta tindakannya terutama ditentukan oleh lingkungannya baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial. Orang yang ekstrovert bersikap positif terhadap masyarakatnya, hatinya terbuka, mudah bergaul, hubungan dengan orang lain lancar.

b. Orang yang introvert terutama dipengaruhi oleh dunia subjektif, yaitu dunia di dalam dirinya sendiri. Orientasinya terutama tertuju ke dalam; pikiran, perasaan serta tindakannya terutama ditentukan oleh faktor-faktor subjektif. Penyesuaiannya dengan dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain dan kurang dapat menarik orang lain.

Referensi: Suryabrata, S. (2003). Psikologi kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Apa itu internet addiction?

Perkembangan teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah internet. Internet digunakan sebagai media bagi siapapun, kapanpun dan dimanapun untuk memperoleh atau mengakses informasi apapun dengan mudah dan cepat. Hanya dengan mengetikkan kata kunci di form yang disediakan, pengguna internet dapat menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukan.

Internet tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga bisa memberikan kerugian bagi penggunanya apabila tidak digunakan secara bijak. Salah satu permasalahan dari penggunaan internet yang menjadi sorotan para ahli psikologi adalah mengenai internet addiction (kecanduan internet). Sebagai sebuah topik kajian yang relatif baru, istilah internet addiction memperoleh tanggapan yang serius serius dari kalangan akademik setelah istilah tersebut dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun 1996 (Young, 1999).

Menurut Young (1996), seseorang bisa disebut kecanduan pada internet apabila individu tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tertentu. Perilaku-perilaku tersebut dibuat berdasarkan pada kriteria-kriteria kecanduan berjudi (pathological gambling) yang dapat membedakan antara orang yang kecanduan pada internet dan yang tidak sampai kecanduan. Seorang pengguna internet sudah dapat digolongkan sebagai pecandu internet bila ia memenuhi sedikitnya lima dari delapan kriteria yang disebutkan oleh Young.

Young membagi kecanduan internet kedalam 5 kategori, yaitu :

a. Cybersexual addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif

b. Cyber-relationship addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui dunia cyber

c. Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping atau day trading) atau perjudian (cybercasino)

d. Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif

e. Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan online (online games).

Referensi :

Young, K.S. (1996). Internet addiction : The emergence of a new clinical disorder. Published in CyberPsychology and Behavior, Vol. 1 No. 3., pages 237-244