Rabu, 11 November 2009

COPING STRESS

Di hari senin yang hectic 2 hari lalu, saya diharuskan untuk lebih sabar. Selain jalanan yang memang setiap hari tidak pernah berubah, selalu macet. Bus dari arah Bekasi-Kp. Rambutan yang non-AC dan penuh. Ditambah pula dengan seorang penumpang yang merokok di angkot menuju Depok! Astagfirullah.... sabar-sabar.

Kejadian-kejadian diatas mungkin sering dialami oleh banyak orang. Kejadian yang membuat marah, kesal dan stress dan akhirnya membuat mood memburuk selama sehari penuh. Banyak cara untuk menangani stress yang disebut dengan coping stress. Ada dua cara dalam coping stress yaitu coping yang berfokus pada masalah (problem-facused coping) dan coping yang berfokus pada emosi (emotion-focused coping). Cara yang saya pakai menyangkut kejadian tadi pagi adalah dengan menggunakan emotion-focused coping yaitu strategi penanganan stres dimana individu memberikan respon terhadap situasi stres dengan cara emosional, terutama dengan penilaian defensif (Lazarus dalam Santrock, 1995).

Menurut Goldberger & Breznitz (1982) ada lima cara yang dapat dilakukan jika ingin melakukan emotion-focused coping yaitu :
a. Mengontrol diri
Mengontrol diri menjelaskan bagaimana ia bertindak dalam mengatasi masalah, apakah ia bertindak gegabah atau tenang.
b. Melepaskan diri
Melepaskan diri berarti berfikir bagaimana caranya lepas dari masalah dengan melakukan aktivitas secara positif.
c. Penilaian kembali secara positif
Penilaian kembali secara positif dijelaskan dengan menciptakan penilaian yang positif dengan fokus kepada perkembangan pribadi dan juga termasuk berdoa dan dikembalikan kepada agama (Tuhan).
d. Menerima tanggung jawab
Menerima tanggung jawab berarti kemampuan seseorang dalam menempatkan dirinya pada masalah yang ia hadapi dan termasuk mencoba membuatnya menjadi lebih baik.
e. Menjauh atau menghindar
Menjauh dilakukan dengan menjauhkan diri dari stressor atau dengan membuat penampilan yang dianggap positif.

Dengan cara penanganan stres seperti itu diharapkan banyak orang yang bisa mengatasi stresnya dengan cara yang benar. Sehingga kejadian seperti yang saya (dan banyak orang) alami tadi pagi tidak akan merubah mood menjadi buruk. Mudah-mudahan bermanfaat ya! ^^

Referensi : Goldberger, L. & Breznitz, S. (1982). Handbook of stress : Theorotical and clinical aspects. New York : The Free Press.
Santrock, J.W. (1995). Life-Span Development : Perkembangan masa hidup. Jakarta : Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar