Senin, 21 Desember 2009

IBU, BUNDA, MAMA, MAMI, MOMMY, UMMI, MIMI…..


Banyak sekali panggilan untuk wanita yang melahirkan kita. Sahabat saya memanggil wanita tersebut ibu, sahabat saya yang lain memanggilnya bunda, sedangkan sahabat saya yang satu lagi memanggilnya mama. Ada seorang teman saya juga yang mempunyai panggilan yang lain yaitu ummi. Kalau saya dan kedua adik saya memanggilnya “mimi”. Walaupun banyak sekali macam panggilan untuk wanita yang melahirkan kita, tetapi semua orang pasti setuju bahwa wanita tersebut penting bagi kita.

Bulan Desember identik dengan ibu. Mungkin karena di Indonesia Hari Ibu jatuh pada bulan Desember tepatnya tanggal 22 beberapa hari lalu. Sekarang pertanyaannya adalah apa sih sebenarnya definisi ibu itu sendiri?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen Pendidikan Nasional, 2003), “ibu” berarti wanita yang telah melahirkan seorang anak.

Sedangkan menurut Kartono (1992), ibu adalah seorang yang mendidik anak, memelihara fisik anak dan harus melibatkan diri dalam menjamin kesejahteraan psikis anak agar anak bisa mengadakan adaptasi terhadap lingkungan sosial, melatih anak agar mampu mengendalikan instink-instink agar anak menjadi manusia yang disiplin, terkendali dan menjadi baik.

Partasari (2006), menambahkan ibu adalah orang yang memberikan perlindungan dan keteraturan, orang yang harus menciptkan ikatan emosional kuat sehingga dapat membentuk anak lebih bersikap empati dan memberikan penguasaan diri yang baik.

Sedangkan Marzuki (2008) menyatakan ada beberapa karakteristik ibu, diantaranya sebagai berikut:

a. Kasih sayang yang tulus

Ibu yang sejati akan memberikan kasih sayang yang tulus, bukan hanya dalam bentuk belaian namun juga dalam hal pendidikan. Disamping kebutuhan fisik, kebutuhan rohani pun diberikan sedini mungkin.

b. Perasaan yang lembut

Ibu yang sejati dapat membaca situasi jiwa anaknya hanya dengan melihat raut muka dan tingkah laku sang anak. Perasaan terhadap anaknya begitu halus lembut, saat anaknya dihadapkan pada situasi yang sulit.

c. Pemberi nasihat yang baik

Ibu yang sejati suka dan senantiasa memberi nasihat kepada anaknya. Pemberian nasihat ini didorong oleh keinginan ibu untuk melihat anaknya mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya, oleh karena itu ibu selalu menjadi konselor dan tempat mengadu anak-anaknya yang baik.

d. Penyabar dan berlapang dada

ibu yang sejati dapat terlihat dengan sifat sabar dan lapang dadanya. Bukan sang ibu tidak pernah marah, namun ibu pandai dan mampu mengawal perasaannya.

e. Lembut namun tegas

Ibu dapat menempatkan situasi dimana saat-saat lembut dan dimana saat-saat tegas. Disaat-saat tegas, sifat lembutnya masih tetap terjaga.

f. Tidak pilih kasih

Seorang ibu yang sejati akan menyamaratakan kasih sayang terhadap anak-anaknya sendiri maupun terhadap anak orang lain

Begitulah definisi kata “ibu” secara teoritis, tapi menurut saya arti ibu tidak bisa dideskripsikan dan diceritakan sesingkat itu. Arti ibu untuk saya lebih luas dan panjang dan mungkin tidak akan ada habisnya.

Selamat Hari Ibu ^^


*specially 4 Mimi, Met ultah Mimi!@ 28 Desember 2009

Teteh, Aa, Ade selalu sayang Mimi.>*< (kecup)


Referensi : Depertemen Pendidikan Nasional. (2003). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Jakarta.

Kartono, Kartini, DR. (1996). Psikologi umum. Bandung: CV. Mandar Maju.

Marzuki. (2008). Ciri-ciri ibu sejati. Tanggal Akses 16 Juli, 2009. http://bfs131.blogspot.com/2008/12/ciri-ciri-ibu-sejati.html

Partasari, D. W. (2006). Ikatan ibu dan anak. Jakarta: Inspired Kids.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar