Dewasa ini masyarakat sudah tahu betul apa bahaya merokok. Tetapi, dengan bertambahnya pengetahuan tentang bahaya merokok tidak memengaruhi seseorang untuk berhenti atau mencoba merokok. Dulu hanya pria dewasa saja yang merokok, tetapi sekarang wanita pun mulai tidak malu untuk merokok. Perilaku merokok tidak hanya dilakukan oleh pria dan wanita dewasa saja, tetapi juga dilakukan oleh remaja dan anak-anak di bawah umur.
Saya pernah melihat seorang pengamen kecil sedang membeli 3 batang rokok di warung kelontongan pinggir jalan. Padahal kalau dilihat dari ukuran badan sang pengamen kecil, sepertinya dia tidak jauh umurnya dengan keponakan saya yang duduk di kelas satu SD. Miris sekali melihat itu semua!
Kenapa sih seseorang bisa menjadi perokok?? Apa sih tahap-tahap sehingga seseorang dikatakan sudah menjadi perokok? Lalu tipe-tipe perokok itu apa saja? Mungkin beberapa tokoh di bawah ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Menurut Leventhal & Clearly (dalam Komalasari & Helmi, 2000) terdapat 4 tahap dalam perilaku merokok sehingga menjadi perokok, yaitu :
1. Tahap Prepatory. Seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat atau dari hasil bacaan. Hal-hal ini menimbulkan minat untuk merokok.
2. Tahap Initiation. Tahap perintisan merokok yaitu tahap apakah seseorang akan meneruskan atau tidak terhadap perilaku merokok.
3. Tahap Becoming a Smoker. Apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak empat batang per hari maka mempunyai kecenderungan menjadi perokok.
4. Tahap Maintenance of Smoking. Tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri (self regulating). Merokok dilakukan untuk memperoleh efek fisiologis yang menyenangkan.
Sedangkan menurut Smet (1994) ada tiga tipe perokok yang dapat diklasifikasikan menurut banyaknya rokok yang dihisap. Tiga tipe perokok tersebut adalah :
1. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari.
2. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.
3. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.
Sekarang bisa diklasifikasikan, si pengamen kecil masuk tipe perokok apa ya? Ajaib (menurut saya) sekaligus menyedihkan sekali apabila dia masuk kategori tipe perokok berat.
Referensi : Komalasari, D. & Helmi, A.F. 2000. Faktor-faktor penyebab perilaku
merokok pada remaja.
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf (Diakses 15-02-2009)
Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta : PT. Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar